WISATA ALAM GUNUNG KIDUL
Menyusuri Gua di Bawah Jalan Raya
Desa
Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul memiliki potensi objek wisata berupa tiga
gua yang saling berkaitan. Gua itu terletak di bawah jalan raya menuju
kecamatan Tepus. Keheningan gua itu menjadi alternatif saat berlibur.
Gua
itu antara lain Gua Lengkep, Gua Ngoboran dan Gua Ngingrong. Gua ini belum
banyak dikunjungi wisatawan. Pemerintah desa mengaku akan melakukan pembenahan
supaya gua ini jadi tujuan wisata.
Seperti
kulit manusia yang berkeringat, dinding Gua Ngingrong masih mengeluarkan
tetesan-tetesan air. Air yang menetes dari langit-langit ke lantai gua
menghasilkan suara harmoni alam yang indah.
Pengunjung
yang masuk ke dalam gua itu seperti merasakan gerimis. Bulir-bulir air menetes
membasahi bahu dan helm. Pemandu susur gua, Wagiyo, 40, mengatakan suasana gua
Ngingrong memang terkadang seperti hujan tak deras. Air jernih yang jatuh dari
stalaktit itu terkumpul di ceruk-ceruk gua.
Tanpa
dimasak, air di dalam gua itu bisa diminum. Wagiyo bercerita, pada zaman ketika
saluran PDAM belum digunakan secara luas, warga setempat menggunakan Gua
Ngingrong digunakan sebagai sumber air. Dulu warga berbondong-bondong membawa
blek (wadah) untuk mengambil air.
Mereka
naik turun bukit membawa air dari sumber Gua Ngingrong itu. Ada wilayah khusus
untuk mandi, ada pula untuk minum. Pengunjung tidak boleh salah pilih. Wagiyo
mengingatkan hal tersebut. Warga sekitar tidak berani melanggar aturan tak
tertulis itu.
“Gua ini sekarang malah sepi
sejak ada PDAM karena warga nggak lagi ambil air dari sini,” kata Wagiyo yang
mengaku selama 25 tahun absen menyusuri Gua Ngingrong.Baru pada Lebaran lalu dia mengantar wisatawan Jakarta menyusuri gua ini.
Sayang,
pengunjung lebih banyak menongkrong di tepi lembah, ketimbang turun ke bawah
menyusuri gua ini. Wagiyo mengatakan tidak sedikit yang tidak tahu jika di
bawah Lembah Mulo itu terdapat gua yang eksotis.
Bagian
dalam rongga gua ini terletak di bawah jalan raya yang sering dilewati
wisatawan apabila hendak pergi ke Pantai Siung atau Indrayanti. Tapi tidak
terdengar sedikitpun suara bising kendaraan bermotor dari dalam gua ini.
Infrastruktur
menuju Gua Ngingrong belum begitu bagus. Jalan setapak menuju gua ini belum
tertata rapi. Belum ada papan informasi mengenai sejarah, kedalaman dan
informasi lainnya tentang Gua Ngingrong dan gua-gua kecil di sekitarnya.
Kepala
Desa Mulo Totok Suharyanta mengatakan akan mengembangkan objek wisata ini
sebagai tujuan wisata alternatif di Gunungkidul.
“Para pemandunya juga akan
diberi pelatihan dalam waktu dekat ini,” kata Totok.
Pihaknya
telah menyiapkan sejumlah perlengkapan seperti helm bersenter dan sepatu boot
bagi para peminat wisata susur gua ini.
“Selamat berkunjung”
0 komentar:
Posting Komentar